Di tabloid nakita edisi 817 yang baru terbit Rabu, 26 November 2014 kemarin, ada artikel tentang Reza. Reporter nakita menghubungi saya sesudah membaca kisah Reza di blog saya. Saya senang mendapat kesempatan sharing untuk mengungkap bahwa punya anak yang cerdas belum tentu akan mulus saja perjalanan studinya.
Sejak kelas 1 SD Reza kesulitan menulis, bisa sih menulis, tapi sangat lambat. Makin lama problem ini makin jadi hambatan. Ia moody sekali kalau diminta belajar, dan sering bosan disekolah. Ini yang membuat kami khawatir, bukan karena nilainya yang ‘biasa-biasa saja’. Buat kami nilai itu bukan patokan, tetapi semangat belajar, keasyikan mengeksplorasi ilmu jauh lebih bernilai ketimbang angka-angka rapor.
Alhamdulillah setelah cukup lama tersandung-sandung, diakhir tahap SD-nya kami menemukan inti permasalahan Reza. Dengan pemahaman baru juga dukungan para ahli kami menemukan cara yang tepat untuk mensupport Reza sehingga sepanjang kelas 6 ia sangat semangat belajar sehingga dapat mencapai dan mempertahankan prestasi yang sangat baik hingga saat kelulusan.
Sampai sekarang, bersekolah di SMP dengan suasana yang mendukung, Reza selalu menunjukkan semangat, bulan inipun mendapat penghargaan “Student of the Month” karena keaktifannya dalam event Bulan Bahasa.
Perjalanan Reza masih akan sangat panjang dan tentu tidak akan mulus saja, namun dengan pengalaman ini kami yakin, apapun kendalanya jika kita bersungguh-sungguh mencari solusi dan mendukung ananda, hasilnya pasti akan lebih baik.
Semoga sharing kami ini bisa bermanfaat untuk para orangtua 🙂