PilPres dan Keinginan Lukman

Kemarin saatnya rakyat Indonesia merayakan demokrasi dengan memilih Calon Presiden dan Wakil Presidennya. Berhubung hanya ada dua paket capres dan cawapres, suasana pemilihan kali ini memang sangat sengit. Berbagai ulasan di media mengemukakan keunggulan masing-masing calon, adanya black campaign, dan diskusi (dari yang elegan sampai yang bikin geleng-geleng kepala) di social media menambah serunya pemilihan ini.

Saya sendiri sudah punya pilihan dihati sejak lama, namun ketika pemilihan legislatif sempat bingung, karena yang saya yakin akan pilih adalah orangnya, bukan partainya hahaha. Anak-anak juga memperhatikan proses pemilu dengan seksama. Kalau Reza yang memang suka mengikuti berita politik dan talkshow suka sekali membahas dan berdiskusi dengan kami ketika menontonnya. Kalau Lukman, hmmm dia juga sudah punya pilihan sendiri, yang dikenalnya dari buku komik 3 Manula Jalan-jalan πŸ™‚ (baca: Lukman, 3 Manula dan Jokowi).

Karena itu di hari H, beda dengan pemilu sebelumnya, rasanya semangat ya mau melangkah ke TPS. Lukman juga sudah wanti-wanti sejak 2 hari sebelumnya, agar kami pilih jagoannya. Lalu ia juga bilang “Aku juga mau nyoblos”. Saya jelaskan untuk nyoblos itu harus sudah dewasa, dan sudah punya KTP, jadi nanti Lukman lihat PapaMama nyoblos saja. Kebetulan TPS di area rumah kami cukup ramah anak. Panitia tidak melarang anak ikut orangtuanya, dan sudah beberapa kali pemilu saya lihat terbukti memang tidak ada gangguan yang terjadi karena boleh ikutnya anak-anak tersebut. Buat saya, ikutnya anak-anak tersebut adalah bagian dari pendidikan politik untuk mereka, sehingga jika anak-anak mau ikut, kenapa tidak?

Ketika kami datang cukup siang, TPS sudah sepi, setelah mendaftar kami langsung dipanggil masuk. Setelah mendapat surat suara dan mengecek kondisinya, saya langsung ke bilik suara, diikuti Lukman. Ia lihat sendiri mana yang dicoblos Mamanya. Selesai itu, kami sama-sama cemplungkan jari di tinta ungu. Lukman senang sekali. Selesai memilih, kami kembali kerumah, dan tidak lama saya berdua Lukman pergi ke mall dekat rumah. Saya ingin potong rambut, kalau Lukman hanya ingin menemani saja. Kembali kerumah sudah agak sore, dan saya menyiapkan makanan untuk berbuka. Lukman asik sendiri, menggambar entah apa.

lukmantpss

Lukman punya kebiasaan, tiap kali selesai menggambar pasti dibawanya ke saya, dan dijelaskan apa yang dia gambar. Namun sore itu istimewa, lain dari biasanya dia menulis seperti surat singkat. Ketika diperlihatkannya, langsung pecah ketawa saya. Ini dia tulisannya:

jokowijk

Selain menulis, Lukman juga bilang “Aku mau bertemu Jokowi”. Wah saya langsung meng-amin-kan. Saya teringat ketika kecil dulu kakak Reza pernah bilang “Aku mau ketemu SBY dan Jusuf Kalla” (baca: The Road To Presidency) nah walau tidak terbayang sebelumnya, ternyata keinginan itu terwujud.

Akankah keinginan Lukman juga terwujud? Who knows? πŸ™‚

Yang penting buat kami, berdoa saja pada Allah swt untuk mengabulkan permintaan Lukman.

Ψ’Ω…ΩΩŠΩ’Ω†Ω يَا Ψ±ΩŽΨ¨ΩŽΩ‘ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ…ΩΩŠΩ’Ω†

6 thoughts on “PilPres dan Keinginan Lukman

    1. Iya bunda, sampai sore ini masih ngomong “Aku ingin bertemu Jokowi” trus saya tanya “Gimana caranya ya Lukman?” dijawab “Kirim suratku yang kemarin itu, Mama” hihihi… ^_^

      Btw, Kilaaya sudah mulai di Tetum Bunaya dong ya?

Leave a reply to mamanya Cancel reply